Minggu, 27 Januari 2013

Jasa Panggilan Marawis

Musik Marawis Indonesia

Marawis merupakan salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Kesenian ini telah berusia kurang lebih 400 tahun yang semula berasal dari kawasan Kuwait, mula2 alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan saja yaitu hajer dan marawis dengan ukuran yang tidak seperti saat ini kita lihat, melainkan semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.


Kesenian ini hampir identik dengan dengan kesenian Islami karena setiap Syair yang dibawakan mengandung puji2an kepada Rasulullah beserta keluarga, para Wali dan Permohonan doa kepada Allah SWT. kesenian ini sering kali dimainkan pada saat perayaan keagamaan tertentu, yaitu Perayaan perkawinan, Maulid nabi saw, Khitanan, dsb.



Marawis di Indonesia

Mengenai Sejarah masuknya kesenian Ini ke Indonesia, pertama kali kesenian ini dibawa oleh para Ulama Hadramout (yaman) yang berdakwah ke Indonesia dan dipentaskan pertama kali di Kota Madura, hal ini terjadi akhir abad ke 19 M. selain di Kota madura kesenian ini juga dibawa ke daerah Bondowoso (kawasan kecil yang terletak di ujung timur Propinsi Jawa Timur) dan kesenian ini menjadi popluer di kota Bondowoso karena antusias masyarakat di Bondowoso yang ingin mempelajari dan menekuni kesenian ini. sehingga sampai saat ini Diakui oleh seluruh pemerhati kebudayaan Hajaer marawis bahwa Kesenian Marawis Pupoler pertama kali di Bondowoso.

Secara Umum Alat Musik MArawis Terdiri dari:
1. Kepak Marawis
kepak-MARAWIS-UKIR.jpg
Merupakan gendang kecil berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm. Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi dalat inilah yang menjadi ciri khas dari musik jenis ini, sehingga musik jenis ini pun disebut dengan Marawis.
2. Hajir disebut juga hajir marawis
HAJIR-MARAWIS-UKIR.jpg
Merupakan sebuah Gendang yang berukuran diameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 cm, Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi sehingga berbentuk mirip sebuah tabung. Kedua bagian ujungnya ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai selaput / memberan. Adapun kulit binatang yang biasa digunakan adalah kulit kambing atau domba.
3. Dumbuk Pinggang
TUMBUK-PINGGANG-BATIK-MERAh.jpg
Dumbuk merupakan alat musik sejenis gendang yang berbentuk mirip dandang, Bagian tengah dan kedua ujungnya memliki diameter yang berbeda - beda, diameter terbesar pada ujung yang detutup dengan selaput/membrean dari mika, kemudian disusul bagian ujung yang terbuka, sedangkan pada bagian tengah memiliki diameter terkecil. adapun disebut dumbuk pinggang karena dalam penggunaannya alat ini diletakkan di pinggang.

4. Dumbuk Batu
TUMBUK-BATU-BATIK-BIRU.jpg
Bentuk alat ini mirip dengan dumbuk pinggang, hanya saja mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar. adapun disebut dumbuk batu karena konon pada awalnya terbuat dari batu.

5. Simbal dan Tamborin
Kadang kala musik marawis dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan [Symbal] yang berdiameter kecil dimana kedua alat ini digabungkan menjadi satu kesatuan

Seiring dengan perkembangan musik marawis di tanah air, yang berarti semakin banyak peminat dan pecinta musik ini dan semakin banyak pula group-group marawis yang bermunculan dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh wilayah nusantara. Hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan/permintaan alat musik marawis ini.

Untuk memenuhi kebutuhan / permintaan tersebut, maka para pengrajin alat musik pun berusaha untuk meningkatkan hasil produksinya baik dari segi kuantitas maupun kualitas termasuk dengan cara memadukan unsur seni dan keindahan antara lain seni batik, seni ukir dan lainnya. Sehingga berdasarkan proses pembuatannya maka muncullah jenis - jenis motif sebagai berikut:

  • Marawis Polos ( warna natural)
  • Marawis Batik dengan Kulit polos
  • Marawis Batik dengan kulit di lukis
  • Marawis Ukir 


Sejarah Kesenian Marawis

Menerima jasa Panggilan Marawis: The Mumtaz

Marawis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Sejarah

Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan hajir (gendang besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, marawis (gendang kecil) berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm, dumbuk atau (jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau krecekdan [Symbal] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat. Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan, marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.

Jumlah Pemain

Musik ini dimainkan oleh minimal sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana gamis dan celana panjang, serta berpeci. Uniknya, pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - kakek, cucu, dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis.



Tim hajir Marawis Al mu'in

Kesenian marawis al mu'in - Kami grup kesenian marawis al mu'in yang berdomisili di Tangerang poris gaga (stasiun poris), menerima panggilan marawis untuk acara pernikahan, khitanan, maulud nabi dsb. Kami juga telah ikut berbagai festival di jabodetabek.

Kami juga pernah menjuarai festival MARAWIS di tingkat kota :

  • Juara 1 di pesantren darul ulum Tangerang (Tingkat kota)
  • Juara 2 di Al Azom Masjid Raya kota Tangerang (Tingkat Jabodetabek)
  • Juara 3 di pesantren Asyidiqiah Batu ceper Tangerang (Tingkat Jabodetabek)

Berikut juga adalah daftar kesenian dari sanggar kami yang siap untuk di pertunjukan :
  • Marawis
  • Tarian tradisional
  • Tarian moderen
  • Teater
  • Band

Prestasi yang pernah kami dapat dalam kategori SENI TARIAN TRADISIONAL :
  • Mewakili kelompok tari se-kota Tangerang (Banten) dalam mengikuti kegiatan festival tari se-Indonesia di Surabaya.
 kami ikuti untuk kategori BAND :
  • Pernah menjadi bintang tamu di acara festival bedug al azom kota Tangerang.
Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami di 089-637-050-728 Grup Facebook kami silahkan klik Marawis Al mu'in

Terima kasih.