Marawis merupakan salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai
alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian
Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu
tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian
dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Kesenian ini telah berusia kurang
lebih 400 tahun yang semula berasal dari kawasan Kuwait, mula2 alat ini
hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan saja yaitu hajer dan marawis
dengan ukuran yang tidak seperti saat ini kita lihat, melainkan semacam
sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi
oleh kulit binatang.
Kesenian ini hampir identik dengan dengan kesenian Islami karena
setiap Syair yang dibawakan mengandung puji2an kepada Rasulullah
beserta keluarga, para Wali dan Permohonan doa kepada Allah SWT.
kesenian ini sering kali dimainkan pada saat perayaan keagamaan
tertentu, yaitu Perayaan perkawinan, Maulid nabi saw, Khitanan, dsb.
Marawis di Indonesia
Mengenai Sejarah masuknya kesenian Ini ke Indonesia, pertama kali
kesenian ini dibawa oleh para Ulama Hadramout (yaman) yang berdakwah ke
Indonesia dan dipentaskan pertama kali di Kota Madura, hal ini terjadi
akhir abad ke 19 M. selain di Kota madura kesenian ini juga dibawa ke
daerah Bondowoso (kawasan kecil yang terletak di ujung timur Propinsi
Jawa Timur) dan kesenian ini menjadi popluer di kota Bondowoso karena
antusias masyarakat di Bondowoso yang ingin mempelajari dan menekuni
kesenian ini. sehingga sampai saat ini Diakui oleh seluruh pemerhati
kebudayaan Hajaer marawis bahwa Kesenian Marawis Pupoler pertama kali di
Bondowoso.
Secara Umum Alat Musik MArawis Terdiri dari:
1. Kepak Marawis
kepak-MARAWIS-UKIR.jpg
Merupakan gendang kecil berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm. Alat ini
terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi dalat inilah yang
menjadi ciri khas dari musik jenis ini, sehingga musik jenis ini pun
disebut dengan Marawis.
2. Hajir disebut juga hajir marawis
HAJIR-MARAWIS-UKIR.jpg
Merupakan sebuah Gendang yang berukuran diameter 45 Cm dengan tinggi
60-70 cm, Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi
sehingga berbentuk mirip sebuah tabung. Kedua bagian ujungnya ditutup
dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai selaput / memberan. Adapun
kulit binatang yang biasa digunakan adalah kulit kambing atau domba.
3.
Dumbuk Pinggang
TUMBUK-PINGGANG-BATIK-MERAh.jpg
Dumbuk merupakan alat musik sejenis gendang yang berbentuk mirip
dandang, Bagian tengah dan kedua ujungnya memliki diameter yang berbeda -
beda, diameter terbesar pada ujung yang detutup dengan selaput/membrean
dari mika, kemudian disusul bagian ujung yang terbuka, sedangkan pada
bagian tengah memiliki diameter terkecil. adapun disebut dumbuk pinggang
karena dalam penggunaannya alat ini diletakkan di pinggang.
4. Dumbuk Batu
TUMBUK-BATU-BATIK-BIRU.jpg
Bentuk alat ini mirip dengan dumbuk pinggang, hanya saja mempunyai
ukuran yang sedikit lebih besar. adapun disebut dumbuk batu karena konon
pada awalnya terbuat dari batu.
5. Simbal dan Tamborin
Kadang kala
musik marawis dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan [Symbal] yang
berdiameter kecil dimana kedua alat ini digabungkan menjadi satu
kesatuan
Seiring dengan perkembangan musik marawis di tanah air, yang berarti
semakin banyak peminat dan pecinta musik ini dan semakin banyak pula
group-group marawis yang bermunculan dari berbagai kalangan masyarakat
di seluruh wilayah nusantara. Hal tersebut menyebabkan semakin
meningkatnya kebutuhan/permintaan alat musik marawis ini.
Untuk memenuhi kebutuhan / permintaan tersebut, maka para pengrajin alat
musik pun berusaha untuk meningkatkan hasil produksinya baik dari segi
kuantitas maupun kualitas termasuk dengan cara memadukan unsur seni dan
keindahan antara lain seni batik, seni ukir dan lainnya. Sehingga
berdasarkan proses pembuatannya maka muncullah jenis - jenis motif
sebagai berikut:
- Marawis Polos ( warna natural)
- Marawis
Batik dengan Kulit polos
- Marawis Batik dengan kulit di
lukis
- Marawis Ukir
Menerima jasa Panggilan Marawis: The Mumtaz
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas
Marawis
adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan
perkusi sebagai
alat
musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian
Timur
Tengah dan
Betawi, dan memiliki unsur ke
agamaan yang
kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang
merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.
Sejarah
Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari
Yaman. Nama
marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam
kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan
hajir (
gendang besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi
60-70 Cm,
marawis (gendang kecil)
berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm,
dumbuk atau
(jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti
dandang,
memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong
kayu bulat
berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan
tamborin
atau
krecekdan
[Symbal] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama
gambus
atau
padang pasir dinyanyikan sambil diiringi
jenis pukulan tertentu
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997,
terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu
zapin,
sarah, dan
zahefah.
Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung,
seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering
digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW
(shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak,
sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah
mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk
irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga
dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat.
Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan,
marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.
Jumlah Pemain
Musik ini dimainkan oleh minimal sepuluh orang. Setiap orang
memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk
membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak
sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana
gamis dan
celana
panjang, serta
berpeci. Uniknya, pemain marawis bersifat turun
temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah -
kakek,
cucu, dan
keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis.
Kesenian marawis al mu'in - Kami grup kesenian marawis al mu'in yang
berdomisili di Tangerang poris gaga (stasiun poris), menerima panggilan
marawis untuk acara pernikahan, khitanan, maulud nabi dsb. Kami juga
telah ikut berbagai festival di jabodetabek.
Kami juga pernah menjuarai festival MARAWIS di tingkat kota :
- Juara 1 di pesantren darul ulum Tangerang (Tingkat kota)
- Juara 2 di Al Azom Masjid Raya kota Tangerang (Tingkat Jabodetabek)
- Juara 3 di pesantren Asyidiqiah Batu ceper Tangerang (Tingkat Jabodetabek)
Berikut juga adalah daftar kesenian dari sanggar kami yang siap untuk di pertunjukan :
- Marawis
- Tarian tradisional
- Tarian moderen
- Teater
- Band
Prestasi yang pernah kami dapat dalam kategori SENI TARIAN TRADISIONAL :
- Mewakili kelompok tari se-kota Tangerang (Banten) dalam mengikuti kegiatan festival tari se-Indonesia di Surabaya.
kami ikuti untuk kategori BAND :
- Pernah menjadi bintang tamu di acara festival bedug al azom kota Tangerang.
Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami di 089-637-050-728 Grup Facebook kami silahkan klik
Marawis Al mu'in
Terima kasih.